"Foto itu semakin memperjelas tidak ada tembak menembak antara Richard dan Yoshua karena kalau digambarkan ada tembak menembak, posisi jenazah tidak mungkin berada di lokasi yang kami perlihatkan," kata Taufan.
Selain itu, Taufan menjelaskan adanya kemungkinan jejak-jejak darah lain sudah dihilangkan karena posisi jenazah Brigadir J yang ditunjukkan melalui foto yang dirilis berbeda dari posisi yang dikatakan Bharada E saat melakukan penembakan.
Saat ditanya pihak mana yang mengambil foto jenazah Brigadir J itu, Taufan mengatakan bahwa foto itu diambil oleh petugas yang datang ke TKP.
Dengan fakta tersebut, semakin memperjelas bahwa adaobstruction of justice.
"Itu (foto) dari beberapa anggota kepolisian yang tempo hari diperiksa oleh Irsus. Kemudian dari jejak digital mereka ditemukan foto-foto," ujarnya.
"Tidak hanya satu foto, ada banyak sekali termasuk beberapa barang bukti yang tadinya masih ada setelah Timsus memeriksa barang sudah tidak ada. Itu kelihatan juga," ungkapnya.
"Itu semakin memperlihatkan peran adanyaobstruction of justice," tutur dia.
GridPop.ID (*)