"Yang jemput cuma satu anak pakai sepeda motor. Kami cek sepeda motornya yang dipakai, ternyata benar itu,"ucapnya saat ditemui di rumahnya pada Jumat (05/08/2022).
Ia menuturkan banyak orang yang menyaksikan jika pelaku menjemput korban di rumah, apalagi di depan rumahkorban ada tempat pembelajaran Al-Quran (TPA).
Dari semua keterangan tersebut ternyata semua mengarah kepada terduga pelaku.
"Terus dikorek-korek (diselidiki), akhirnya dia (terduga pelaku) ngaku kalau yang jemput korban, itu dia. Terus pukul 02.30 WIB, tepatnya Kamis (04/08) dinihari, (terduga pelaku) dibawa ke Polsek,"ucapnya.
Ia menambahkan, saat dilakukan interogasi oleh Polsek Grabag terduga pelaku mengakui atas perbuatannya.
Namun, memerlukan waktu yang lama sampai penyataan terduga pelaku tidak berubah.
"Pernyataannya ganti-ganti. Bilang sudah saya kembalikan. Terus (keterangan) ganti lagi bahwa sudah dibawa ke sini. Terus dikorek akhirnya dia ngaku, itu kira-kira pukul 13.00 WIB, Kamis (04/08), lama itu.
Di situ, terduga pelaku juga memberitahu lokasi jenazah korban. Sekitar pukul 14.00 WIB jenazah korban ditemukan,"tuturnya Sih Agung.
Jenazah pelajar SMP yang diduga dibunuh oleh temannya sendiri, sedang disholatkan warga di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (4/8/2022).
GridPop.ID (*)