Lewat aplikasi, wanita berusia 33 tahun itu memasukkan kriteria pria berorientasi keluarga dan tanpa riwayat penyakit serius di filter pencarian yang dia inginkan.
Dia ingin donor sperma itu seseorang yang mirip dengannya, sehingga anak keduanya akan terlihat seperti putra sulungnya, Frankie.
Dalam waktu satu hari Taylor menemukan kandidat yang cocok, dan beberapa minggu kemudian sampel sperma dikirim ke rumahnya.
Kemudian Taylor membeli alat inseminasi rumah di eBay dan belajar cara menggunakannya dengan menonton tutorial di YouTube.
Dia menggunakan sampel untuk menginseminasi dirinya sendiri, dan dua minggu kemudian ia dapat hamil dalam upaya pertamanya.
Sembilan bulan kemudian Stephanie Taylor melahirkan bayinya yang dinamai Eden, dia gambarkan sang anak sebagai keajaiban dan wujud nyata dari "bayi online"
Stephanie Taylor mengatakan, ia bangga dengan kelahiran putra keduanya itu, dan percaya jika tidak memiliki akses ke internet dia tidak akan memiliki anak kedua.
Sementara dilansir dari Banjarmasin Post,ada kisah seorang pria yag telah menjadi ayah dari 150 anak dengan melakukan donor sperma.
Ia mengaku memiliki sebuah dorongan alami untuk memiliki banyak anak.
Saat ini ia sedang dalam tur "membuat bayi" di Inggris.
Pria ini menawarkan untuk melakukan hubungan seksual dengan wanita yang tengah menginginkan untuk memiliki anak dan telah melakukan "iseminasi alami" di 10 negara yang berbeda, seperti yang dilansir dari Mirror pada Jumat, (25/12/2020).