Puncak kristalisasi Keluarga Berencana mulai meninggi pada 29 Juni 1970.
Para pejuang Keluarga Berencana berniat memperkuat programKeluarga Berencana (KB).
Sehingga tanggal tersebut juga dikenal dengan tanggal dimulainyaGerakan KB Nasional.
PeringatanHari Keluarga Nasionalkemudian menjadi hari kebangkitan keluarga Indonesia.
Hari bangkitnya kesadaran untuk membangun keluarga ke arah keluarga kecil bahagia sejahtera melalui KB.
Selama kurun waktu dua puluh tahun, program KB telah menunjukkan hasilnya, termasuk menjadi tempat pembelajaran bagi negara-negara lain.
Program Kependudukan dan KB berhasil meraih penghargaan UN Population Award.
Kemudian, pada 1992, Presiden Soeharto menetapkan tanggal 29 Juni sebagaiHari Keluarga Nasional.
Baca Juga: Cetak Sejarah, Film KKN di Desa Penari Dekati Rekor Avangers: Infinity War, Tembus 8 Juta Penonton!
Penetapan ini dilatarbelakangi pemberian penghargaan kepada rakyat Indonesia yang telah berjuang merebut dan mempertahankan RI dengan meninggalkan keluarganya.
Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia tentang pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.
Keluarga diharapkan menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.