"Saudara (korban) juga ikut mengejar, pelaku satu orang. Sudah kejar sampai pertigaan, kehilangan (jejak)," tutur B.
Sementara orang tua korban, BA (39) menerangkan bahwa ia masih mencari keberadaan pelaku.
Selain itu ia juga sudah membuat laporan ke Bintara Pembina Desa (Babinsa) dengan harapan pelaku segera tertangkap.
"Saya sudah laporan ke Pak RT, samperin Babinsa, biar pelaku cepat tertangkap," harap dia.
Insiden serupa juga dialami oleh seorang siswi kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Dilansir dari Tribunnews.com, siswi tersebut diduga telah dicabuli seorang guru berinisial Z.
Adapun pelaku adalah wali kelas korban, dan aksi pencabulan dilakukan sebanyak satu kali.
Pihak kepolisian saat ini masih mendalami laporan keluarga korban.
Advokat dari Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Rumah Setara yang mendampingi korban, Honis Andrea mengatakan bahwa peristiwa pelecehan seksual ini terjadi pada Mei 2022 lalu.
"Saat kejadian hari libur sekolah, tapi korban dan teman-temannya disuruh masuk untuk mengumpulkan tugas," kata Honis ketika dihubungi kepada Tribunbanyumas.com.
Korban yang pulang paling akhir diminta untuk mengantar tugas ke ruang guru dan terjadilah aksi pelecehan seksual tersebut.