Follow Us

'Rata-rata yang Tenggelam Orang Asing', Polisi Swiss Bongkar Alasan Sulitnya Pencarian Putra Ridwan Kamil yang Hilang di Sungai Aare, 2 Hal Ini Jadi Pemicu

Luvy Octaviani - Sabtu, 28 Mei 2022 | 17:00
 
Emmeril Kahn Mumtadz
dok.Instagram

Emmeril Kahn Mumtadz

Pertama, air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju.

Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.

Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare, sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter.

Adapun polisi Bern mendapat laporan orang hilang terseret arus di Sungai Aare pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 9.45 pagi.

Lokasi tepatnya Eril hilang adalah di pusat kota Schonau Steg, provinsi Bern, Swiss.

Patrick Jean mengonfirmasi ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.

Lelaki yang disebut terakhir itulah yang kemudian dilaporkan hilang, tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas atau statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.

Menurut pantauan Krisna Diantha selama tinggal di Swiss, menjelang bulan Juni biasanya tidak ada orang yang berenang di Sungai Aare karena belum musimnya.

Baca Juga: Pakai Kaus Biru dan Celana Hitam, Media Lokal Swiss Sebut Polisi Dapat Petunjuk Baru Keberadaan Eril, Begini Update Pencarian Anak Ridwan Kamil!

Selain itu, air yang masih dingin dan keruh karena lelehan salju serta arusnya yang deras menjadi alasan lainnya.

"Rata-rata yang tenggelam orang asing atau turis karena tidak tahu," tutur Krisna seraya menyebutkan rata-rata waktu penemuan orang yang hilang terseret arus adalah seminggu.

Pencarian Emmeril Khan Mumtadz dilanjutkan pada Jumat (27/5/2022) sampai batas waktu yang belum ditentukan, imbuh Patrick Jean.

Source : tribunnews Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular