Namun, Sukap Jiman disebut tak mendapatkanroyaltisama sekali.
Sukap Jiman diketahui hidup menumpang anaknya, di Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo di rumah yangsangat sederhana.
Dindingnya belum dilabur cat, atapnya hanya asbes, serta lantainya belum dikeramik.
Anak tertua Sukap Jiman, Nursarmisri mengatakan, ayahnya selama hidupnya telah menciptakan 8lagu, sepertiLingsir Wengi, Mendung Sore, Loro Ati, dan Dudu Bandha Raja Brana.
"Ada tokoh masyarakat dari Kartasura yang sudah kami serahterimakan untuk mengurusroyaltidari lagu ciptaan bapak. Tapi, Bapak belum menerima royalti dari lagu yang diciptakan," kata Nursarmisri.
Saking lamanya menunggu, Sukap Jiman sudah pasrah memikirkan royalti.
Ia sudah punya pikiran, mustahil baginya royalti itu cair.
"Bapak sudah tidak pernah tanya lagi soal royalti. Tapi kami harap, royalti tersebut bisa cair," pungkasnya.
Sukap Jiman, diketahui sempat muntah-muntah sebelummeninggal dunia bahkan saat dibawake rumah sakit, nyawanya sudah tidak tertolong.
Nursarmisri mengatakan, ayahnya memiliki riwayat penyakit stroke dan rematik.
"Kondisinya akhir-akhir ini sehat. Tapi sehatnya orang tua. Tidak mengeluh sakit," katanya.