"Dari cerita ibu korban, perempuan itu sering mengirim foto vulgar kepada korban."
"Ya mungkin saja, namanya anak remaja rasa ingin tahu lebih banyak. Hingga terjadi pelecehan berkali-kali," ujarnya.
Melihat hal tersebut, ibu korban pun mendesak anaknya untuk buka suara.
Diakui R, ia dijadikan pemuas nafsu SR berkali-kali.
Mendengar pengakuan putranya, ibu korban didampingi guru pun tak sungkan untuk melapor ke kantor polisi.
Penyidik Polres Nunukan hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.
"Penyidik masih periksa terduga pelaku itu. Apa motifnya termasuk juga apakah dia memang benar mantan PSK. Unsur penerapan pasal nanti setelah rangkaian gelar perkara selesai," ungkapnya.
Saat ini korban mengalami trauma hingga harus dirawat di RSUD Nunukan.
Direktur Utama RSUD Nunukan, dr Dulman mengatakan pihaknya menyiapkan tiga dokter spesialis untuk menangani masalah kesehatan remaja yang menjadi korban pelecehan seksual.
"Saya menugaskan tiga orang dokter spesialis untuk melakukan pemantauan dan pengobatan terhadap korban. Dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter spesialis kesehatan anak, dan spesialis kulit dan kelamin," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Jumat (20/05/2022).
Menurut dr Dulman, korban inisial R itu mengalami depresi berat, lantaran pelecehan seksual yang dialami korban sudah berkali-kali.