Namun niatan Eka untuk pulang ke rumah itu urung ia lakukan.
Dinasihati sang mertua, Eka memilih sabar dan tetap tinggal bersama sang suami.
Kembali menghadapi sang suami, Eka lega lantaran sang pria tidak bersikap aneh.
Tapi ketenangan Eka itu hanya sesaat. Sebab di momen selanjutnya, Eka kembali menghadapi perangai buruk sang suami.
"Saat proses mencuci beras dia menghampiri ku, "kamu udah cuci dulu pancinya?"
"Sudah" Jawabku. pas pancinya masih basah kamu langsung tuangin beras?"
"Iya" Jawabku
"Buang berasnya, kalo masak nasi tunggu pancinya kering, jangan kering di lap pakai tisu, harus kering sendiri"
Aku yang ragu untuk membuang beras, sempat terdiam sejenak, dan dia menyuruh ku untuk kembali membuang berasnya.
Akhirnya beras yang sedang ku cuci tersebut ku buang.Dengan ekspresi kesal aku pergi ke kamar. Dia marah dengan ekspresi ku yang seperti itu, dia tidak terima," cerita Eka.
Kejadian beras itu lantas membuat hati Eka semakin sakit