Ditemani Kepala Unit PPA Aiptu Josner Siringggoringgo beserta istrinya, Oom berharap, cita-cita anaknya menjadi polisi akan terwujud dan bisa membantu ekonomi keluarga.
"Arul terus bilang, Mak, kalau Arul sudah jadi polisi, adik-adik Arul tak akan mengalami nasib seperti Arul. Tenang saja katanya Mak, Arul terus giat belajar demi mengejar cita-cita jadi polisi," ujar Oom, sembari mengusap air matanya memakai ujung kerudungnya.
Tak hanya sang ibunda, rupanya Kepala Polda Jawa Barat, Inspektur Jendral Polisi Suntana juga berderai air mata saat menonton film Arul.
Kapolda Jawa Barat menyebutkan film Arul mengingatkannya pada masa kecilnya.
Ia mengaku teringat masa kecilnya yang sulit demi mendapatkan pendidikan layak dengan mencari uang lewat jasa pengantaran jeriken air di kampungnya.
"Saya sejak SMP sudah tak punya bapak. Saya dapat 5 rupiah saat usia 13 tahun dengan sekolah mencari uang sendiri mengantarkan jeriken air ke rumah-rumah," ujar Suntana seperti yang dikutip dari TribunJateng.com.
Sementara ituKepala Polres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono menceritakan kerumitan hidup anak bernama Arul Miftahul Huda tersebut ke layar lebar.
Rimsyahtono mengaku sengaja mengangkat kisah ini ke layar lebar sebagai upaya menyosialisasikan Undang-undang Perlindungan Anak kepada seluruh masyarakat.
Dengan film ini ia berharap, masyarakat terketuk hatinya untuk mencegah berbagai bentuk kekerasan terhadap anak.
"Film ini akan mulai dilaunching di Bioskop XXI Transmart Tasikmalaya pada 20 Mei 2022. Dijamin nangis pokoknya," tutur dia seperti yang dikutip dari Kompas.com.
GridPop.ID (*)