"Luar biasa sih aku bersyukur banget, dia yang cari rumah sakit, dia yang memilih dokternya."
Dia bener-bener nguatin aku, 'Kamu masih punya ponakan yang kecil-kecil, kamu harus kuat'."
"Kemana-mana berobatnya berdua, aku ngerasa aku nggak fighting sendiri," terang Kiki.
Bahkan, suaminya rela jika dipecat dari pekerjaannya demi bisa selalu menemaninya berobat.
"Dia kerjaannya di-stop dulu terus ikut ke Singapore. Pokoknya aku nggak pernah ke rumah sakit atau kemo sendiri, selalu didampingin terus," ucapnya.
"Nggak libur, tapi ngomong sama orang kantor 'Istri saya kemo, tapi saya nggak bisa ninggalin dia'."
"'Jadi kalau saya mau dipecat, dipecat, saya mau urus istri saya dulu', hebat sih, dia yang ngurusin aku semua makanya," takjub Kiki.
Lebih lanjut, wanita berusia 52 tahun tersebut terharu melihat sang suami yang tak pernah lelah menemaninya.
"Iya (menemani) suka dan duka, bener-bener aku yang selalu mengucap syukur kalau liatin dia di rumah sakit."
"Dia yang nungguin, aku yang sensitif kalau lagi kemo."
"'Makasih ya, makasih, aku nggak tau kalau nggak ada kamu, aku mungkin nggak akan sekuat ini', aku bisa nangis sendiri bilang makasih," ungkap Kiki.