Kala itu, ibunya ditempatkan di ICU selama tiga hari dalam keadaan tidak sadar.
Pada 18 April, ibunya mengalami dahak menumpuk pada rongga yang menyebabkan dia kembali dimasukkan ke ICU.
Damia bersyukur diberi kesempatan untuk menjaga ibunya yang sakit hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
"Pada malam 28 April itu saya ambil keputusan jaga umi bermalam dekat ruang pasien,"
"Keesokan paginya umi muncul baik-baik saja bergurau dengan saya,"
"Umi sempat membebel dekat saya walaupun bicaranya tak lancar sebab stroke," tuturnya.
Pada petang hari, tiba-tiba saturasi oksigennya turun.
Paru-parunya menjadi semakin lemah dan selang beberapa menit setelah itu ibunya tampak pucat lalu meninggal dunia.
Damia kini menjadi anak yatim piatu karena ayahnya juga meninggal dunia pada 2018 lalu.
Dia mencoba mengikhlaskan kepergian ibunya.
Menurutnya, kematian ibunya adalah kematian yang dicemburui karena meninggal pada bulan Ramadan.