“Kami memilih Mbak Liena ini kita sudah melalui tes-tes yang kita tentukan. Sudah sesuai prosedur yang kita bikin. Jadi sudah teruji,” ucapnya.
Bekerja di lingkungan yang didominasi kaum pria membuat ibu tiga anak itu harus beradaptasi. Diakui Lina butuh 3 bulan baginya untuk melakukan hal tersebut.
Resmi menjadi sopir bus Agra Mas, Liena tak serta merta langsung membawa bus sendirian. Ia masih dikawal oleh dua pengemudi lain yang sudah profesional.
Trayek pertama yang ditempuhnya adalah kabupaten Wonogiri hingga rumah makan di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
"Pertama kali bawa dari sini sampai rumah makan, lancar saja waktu itu. Pertama kali dapat bayaran saya menangis," ucapnya.
Selain Lina ada juga seorang wanita bernama Dwi Yudhia Ramelna dan Siti Marhamah yang berprofesi sebagai sopir bus.
Melansir Tribunbanjar.com, Yudhia saat ditemui di kantor BTS Trans Banjarbakula Rabu (13/4/2022) tampak akan pulang setelah bekerja di shift pagi.
Terhitung sudah tiga bulan keduanya bekerja sebagai supir Bus Trans Banjarbakula.
Ibu dua anak ini tak menyangka bisa diterima menjadi sopir bus.
Perempuan berusia 29 tahun ini bahkan bukan perempuan tamatan SMA, ia tamatan kampus negeri jurusan Teknik Elektronika.
"Tidak menyangka juga bisa diterima jadi sopir bus, karena di lowongannya hanya diterima laki-laki," kata Yudhia.