Bahkan untuk mendukung visi dan misinya membangun brand fashion yang mendukung body positivity, At Vezzo tidak pernah menggunakan model untuk memamerkan koleksinya.
“Kita pakai muse-muse yang justru memiliki beragam bentuk badan. Jadi real people yang bisa relevan sama badan kita semua,” tambahnya.
Serupa dengan At Vezzo, brand fashion JINISO juga punya impian menjadi jenama mode pilihan perempuan dengan berbagai macam bentuk tubuh.
“Karena visi JINISO adalah untuk perempuan di Indonesia, kami ingin menjawab kebutuhan tersebut.
Di mana perempuan Indonesia memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda, anak muda Indonesia sendiri mendukung body inclusivity,” tutur Dian Fiona, founder JINISO saat diwawancarai PARAPUAN.
Mimpinya tersebut pun membawa Dian untuk menghadirkan kampanye-kampanye yang mendukung gerakan body positivity.
JINISO juga menghadirkan pakaian dengan ketersediaan ukuran yang sangat variatif, mulai dari 27 hingga 34.
Menurutnya, kampanye-kampanye yang mendukung body positivity tersebut disambut positif oleh konsumen setianya.
“Bahkan penjualan JINISO dengan produk varian size jumbo juga meningkat,” ujar Dian lagi.
At Vezzo dan JINISO hanyalah segelintir brand fashion yang menyeriusi pentingnya menghadirkan koleksi yang bisa menjawab kebutuhan banyak orang dengan berbagai bentuk tubuhnya.
Bukan tanpa sebab, pasalnya masih menurut riset PARAPUAN sekitar 40,7 persen responden mengakui bahwa body positivity berpengaruh terhadap gaya berpenampilan mereka.