Agar tidak diketahui musuh, amunisi tersebut dia selipkan di stagen (semacam korset berbentuk kain panjang yang dililitkan ke perut).Sumiasih mengaku pernah tertangkap tentara Jepang dalam perjalanan mengantar amunisi untuk pejuang Indonesia. Beruntung, tentara Jepang yang menangkapnya tersebut tidak sampai menggeledah barang bawaannya.Sumiasih merasa lega setelah berhasil lolos dari sekapan musuh. Ia kembali melanjutkan perjalanan mengantar amunisi kepada pejuang Indonesia. Indonesia telah merdeka. Tapi, kehidupan Suamiasih masih jauh dari kesejahteraan. Sumiasih tinggal di rumah berukuran 56 meter persegi. Sumiasih hidup sebatang kara. Suaminya Purwadi meninggal dunia tahun 2.000. Sedangkan putra angkatnya Joko Santoso meninggal tahun 2018 karena sakit.
Sumiasih kini dirawat tetangganya, Endah Swasono Retno (60). Kebutuhan sehari-hari Sumiasih disiapkan Endah. Mulai dari kebutuhan makan, minum hingga mandi.Endah mengaku merawat Sumiasih sejak 2009. Ia merasa kasihan dengan Sumiasih diusianya yang sudah tua hanya tinggal sendiri di rumah.
GridPop.ID (*)