Pria kelahiran 17 September 1998 itu mengaku menerima perceraian yang terjadi pada orangtuanya.
"Aku hanya menerima sebagaimana mestinya, hal yang bisa kontrol jadi aku terima saja," ujarnya.
Sean tak menampik, pada awalnya dia sempat terkejut karena perceraian orangtua ternyata menimpa keluarganya.
Kata Sean, waktu kecil ia berpikir bahwa perceraian bukanlah sesuatu yang biasa dilakukan orang Indonesia.
Pikiran itu membuat Sean tenang hingga akhirnya hal itu terjadi pada ayah dan ibunya pada 2018 silam.
"Dulu I pikirnya gini, kita di Indonesia jarang lah cerai, cerai tuh Barat. Bahkan pas saya lihat teman saya (orangtuanya) ada yang cerai, 'enggak itu enggak akan terjadi ke saya'," ucap Sean.
"Pas di UI juga ada yang cerai, 'enggak, itu enggak akan terjadi ke saya', sekarang tiba-tiba itu terjadi ke saya, kan syok kan, jadi kayak aku pikir keluargaku baik-baik saja," tuturnya.
Meskipun ayah dan ibunya berpisah, Sean mengatakan bahwa mereka adalah orangtua yang baik.
Baik Ahok maupun Veronica, keduanya mengajari dan mendisiplinkan dirinya saat kecil.
"Orangtuaku sangat baik, ketika aku masih kecil aku dibawa ke gereja, mendisipinkan aku, mengajari aku," ungkapnya.
Selain perceraian orang tuanya, tak banyak yang tahu bahwa Nicholas Sean memiliki deretan trauma masa kecil yang berefek hingga sekarang.