Pada suatu hari, gadis itu berhasil melarikan diri dari rumah, tetapi setelah beberapa hari, ibunya menemukannya dan membawanya kembali ke rumah bibi dan pamannya.
Kali ini, gadis itu tidak hanya dianiaya oleh pamannya, tetapi juga oleh 3 pria lain di rumah itu.
Ia diperkosa, dipukuli dan dianiaya hingga hamil.
Namun ibu dan bibinya membawanya untuk melakukan aborsi.
Kemudian, gadis itu dibantu oleh seorang polisi wanita, untuk dibawa tinggal di Dewan Layanan Sosial Kristen Madras.
Nasib pilu belum selesai. Gadis ini terus dilecehkan secara seksual oleh 2 pria dengan bantuan 2 karyawan wanita yang bekerja di sana.
Pada tanggal 31 Maret 2022, setelah 13 tahun menanggung semua penghinaan yang paling mengerikan, gadis itu memiliki keberanian untuk menonjol dan mengekspos segalanya.
Kejadian ini sempat mengejutkan publik, membuat banyak orang marah.
Setelah polisi turun tangan untuk menyelidiki insiden tersebut, mereka menangkap mantan sekretaris Josephine dan sekretaris saat ini Isabel Richardson dari Dewan Layanan Sosial Kristen Madras, karena menutupi pemerkosaan yang terjadi di institusinya.
Selain itu, polisi juga menangkap ibu, paman dan bibi korban, serta 9 tersangka terkait lainnya, untuk menuntut keadilan bagi gadis muda tersebut.