Follow Us

Terkuak Alasan Gen Halilintar Takut Pulang ke Indonesia dan Pilih Menetap di Turki, Masa Lalu Mertua Aurel Hermansyah yang Diduga Terlibat Organisasi Terlarang Tuai Sorotan

Ekawati Tyas - Senin, 14 Maret 2022 | 20:02
 
Keluarga Gen Halilintar
Instagram: genhalilintar

Keluarga Gen Halilintar

“Tahun 1995, ia (Anofial Asmid) adalah seorang yang door to door menjajakan karpet, dibantu istri dan seorang temannya yang mantan pengecer koran. Ketika Oktober 2002, saya bertemu kembali dengannya, ia adalah pemimpin sebuah jaringan usaha berskala global,” tulis Eep di buku tersebut.

Berubahnya pola pikir serta cara berpakaian Anofial terjadi usai dirinya berguru pada Syeikh Ashaari Muhammad At Tamimi atau yang dikenal dengan Abuya Ashaari di Malaysia.

Sejak itu lah Anofial mendapat nama baru menjadi Halilintar Muhammad Jundullah.

Ayah Atta Halilintar dikabarkan pernah bergabung dengan organisasi terlarang Darul Arqam. Ini foto buktinya.
Buku Pengembaraan Sang Duta: Halilintar Muhammad Jundullah

Ayah Atta Halilintar dikabarkan pernah bergabung dengan organisasi terlarang Darul Arqam. Ini foto buktinya.

“Perubahannya yang penting bagi saya bukanlah perubahan gaya berpakaiannya (memakai gamis, membelitkan sorban di lingkar kepala), melainkan caranya bertutur dan topik-topik yang ia pilih dalam pembicaraan,” tutur Eep.

Diketahui bahwa Syekh Ashaari atau Abuya adalah pendiri dan pemimpin Darul Arqam, sebuah organisasi keagamaan Islam yang berbasis di Malaysia.

Ayah 11 anak itu sempat menjadi salah satu pengikut organisasi tersebut.

Dilansir dari berbagai sumber, pengakuannya sebagai tokoh Darul Arqam juga tercantum dalam buku "Jejak Hizbut Tahrir Indonesia" karya Pusat Data dan Analisa TEMPO.

Anofial bergabung dengan organisasi tersebut pada 1989 dan didapuk sebagai pimpinan Darul Arqam untuk kawasan Jakarta dan Bogor.

Baca Juga: Keluarga Gen Halilintar Diisukan Bakal Kena Deportasi, Atta Halilintar Jawab Fakta Sebenarnya Terkait Pelanggaran Prokes yang Dituduhkan: Pencemaran Nama Baik!

Organisasi tersebut juga sempat marak di Tanah Air.

Abuya Ashaari yang berpusat di Malaysia berhasil menjaring lebih dari 100 ribu orang untuk bergabung dan tersebar di ASEAN, termasuk Indonesia sejak 1968.

Source : Tribun Medan GridFame.ID

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular