Follow Us

Wisata Ramadan 2022: Tengok Indahnya Masjid Babah Alun yang dengan Kental Nuansa Tionghoa, Ternyata Dibangun oleh Seorang Mualaf

Andriana Oky - Jumat, 11 Maret 2022 | 16:32
 
Masjid Babah Alun Desari, masjid unik dengan bangunan bernuansa oriental. Arsitekturnya diambil dari akulturasi 3 budaya, yakni budaya Tionghoa, Arab, dan Betawi sebagai simbol keberagaman.
TribunJakarta.com

Masjid Babah Alun Desari, masjid unik dengan bangunan bernuansa oriental. Arsitekturnya diambil dari akulturasi 3 budaya, yakni budaya Tionghoa, Arab, dan Betawi sebagai simbol keberagaman.

Bagian jurai luar bangunan (Nok) pada atap melengkung seperti atap kuil, serta pintu lengkung menyerupai gerbang di kuil Shaolin (Kong Liong), serta ornamen-ornamen berwarna kuning emas di setiap jendela.

Sentuhan budaya Islam ada pada atap dan kubah yang berwarna hijau serta tulisan Asmaul Husna, sedangkan budaya Betawi ada pada pagar yang mengitari lantai atas bangunan masjid.

Jusuf Hamka di Masjid Babah Alun Desari, masjid unik dengan bangunan bernuansa oriental. Arsitekturnya diambil dari akulturasi 3 budaya, yakni budaya Tionghoa, Arab, dan Betawi sebagai simbol keberagaman.
TribunJakarta.com

Jusuf Hamka di Masjid Babah Alun Desari, masjid unik dengan bangunan bernuansa oriental. Arsitekturnya diambil dari akulturasi 3 budaya, yakni budaya Tionghoa, Arab, dan Betawi sebagai simbol keberagaman.

Selain mendirikan masjid, Jusuf Hamka pun menorehkan kisah menarik pada Ramadhan 2018 silam.

Kala itu, Jusuf Hamka tak tanggung-tanggung menggelar buka puasa gratis setiap bulan Ramadan.

Kembali mengutip Kompas.com, ada 1.000 porsi makanan lengkap yang ia sajikan kala itu.

Baca Juga: Pencuri Kotak Amal Masjid di Jepara Terekam CCTV, Pelaku Sempat Tinggalkan Sepucuk Surat yang Isinya Mengharukan: Anak Saya Butuh HP Buat Sekolah...

Pada ulang tahunnya yang ke-60 Desember 2017 lalu menyadarkannya. Ia menilai, tidak seharusnya kegiatan beramal hanya dilakukan di bulan Ramadhan.

"Kenapa ya, Tuhan kasih nikmat sama saya tiap hari. Terus, kenapa saya mau beramal, mau membayar rasa terima kasih saya, harus menunggu bulan Ramadhan? Sedangkan, rezeki yang saya dapatkan itu setiap hari," kata Jusuf saat ditemui, Rabu (23/5/2018).

Berbekal pemikiran itu, Jusuf berencana membagikan makanan gratis tak hanya di Bulan Ramadhan, melainkan setiap hari. Nasi kuning menjadi menu yang ia pilih.

"Saya ingat dulu menemani ibu saya dagang nasi kuning Rp 3.000 di Samarinda. Untuk menghargai almarhum dan bernostalgia, saya bikin nasi kuning," katanya.

Harga yang dipatok pun sama, yaitu Rp 3.000. Februari 2018 lalu, Jusuf membuka gerai pertamanya di halaman Kantor PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.

Halaman Selanjutnya

GridPop.ID (*)

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular