"Kalau kita lihat secara keseluruhan, prioritas pertama saat ini adalah meningkatkan jumlah vaksinasi primer,"
"Terutama juga kaum lansia agar makin banyak orang yang sudah mendapatkan vaksinasi primer."
"Yang kedua, selain itu juga meningkatkan booster,"
"Menurut data terakhir yang melakukan booster kan baru sekitar lima persen, jadi itu harus ditingkatkan," kata Tjandra dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (2/3/2022).
Lebih lanjut, Tjandra berpendapat, jika pemerintah akan memberikan vaksinasi booster kedua atau dosis keempat, maka lebih baik diberikan pada orang yang berisiko tinggi.
Namun diberikannya ketika orang tersebut sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga sekitar enam bulan yang lalu.
"Kemudian jika akan memberikan booster kedua atau dosis keempat, maka leboh baik diprioritaskan pada mereka yang berisiko tinggi, tetapi sudah mendapatkan booster sekitar enam bulan yang lalu," terang Tjandra.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan pemerintah belum memiliki wacana booster vaksin keempat.
Ia menuturkan, fokus pemerintah saat ini adalah mempercepat cakupan vaksinasi primer serta memperluas sasaran booster.
Sejauh ini, penerima vaksin booster 10,2 juta dari target 208 juta.
"Kami tegaskan sampai saat ini pemerintah belum memiliki rencana untuk vaksin booster keempat,” kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/3/2022)