"Lalu sekira selang lima menit, korban berteriak 'aku kesetrum'," kata Wiraga.
Teriakan itu didengar sejumlah teman korban yang berada di ponpes.
Salah satu teman korban berinisiatif mencabut pengecas ponsel dari stop kontak.
Santri tersebut juga membangunkan korban yang tersetrum dan memberinya minum.
"Namun, korban masih terengap-engap dan air dimuntahkan,"
"Kemudian, korban pingsan," jelasnya.
Karena melihat kondisi korban, santri lainnya membawa MAG ke puskesmas dengan sepeda motor.
Namun, tim medis di puskesmas menyebut korban sudah meninggal.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Banjarejo, terdapat luka bakar dan pada tubuh korban lainnya, tidak ditemukan adanya bekas luka yang merupakan tanda-tanda penganiayaan," jelas Wiraga.
Kejadian serupa
Melansir dari Tribunnews.com, kejadian serupa juga pernah terjadi di Desa Salam Jaya, Kecamatan Pabuaran, Subang.