Setiap ke dokter ia menjelaskan bahwaoperasitelah membuatnya sakitperutterus-menerus.
Namun, yang Bachena Khatun terima hanyalah obat resep untuk mengurangi gejalanya.
Setelah bertahun-tahun, ia akhirnya menjual dua ekor sapi yang menjadi aset terakhirnya.
Hal ini dilakukannya untuk membayar pengobatan dan obat-obatan agar rasa sakitperutnya bisa hilang.
Sayangnya, usaha Bachena sia-sia hinggaperutnya sakit tak tertahankan.
Kali ini, atas saran seorang dokter, ia kemudian setuju untuk menjalani rontgenperut.
Setelah melakukanrontgen, ia dibuat kaget saat tahu adaguntingbedah diperutnya.
Kemungkinan besarguntingitu telah tertinggal dalam pelaksanaanoperasipengangkatan kantong empedu 20 tahun yang lalu.
Dilansir dari Tribunnews.com,pekan lalu, Bachena Khatun dirawat di Rumah Sakit Chuadanga Sadar, di mana para dokter berjuang untuk mengendalikan diabetesnya.
Pada akhirnya, ia mendapatkan penangananoperasipengangkatanguntingdengan aman.
Ia dilaporkan telah menjalanioperasipada Senin (10/1/2022) dan sekarang dalam masa pemulihan.