"Pasif-agresif nih yang ngeri."
"Marah itu ada yang namanya mikul dhuwur mendhem jero (dipikul tinggi, dipendam hingga dalam). Dipendam."
Keduanya berpeluang dapat memicu hipertensi.
Sebab, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin.
Hormon inilah yang kemudian memicu detak jantung menjadi naik.
"Bayangkan kalau ini menjadi kebiasaan," kata dr. Tan.
Kemudian dr. Tan turut menjelaskan soal stres.
Menurutnya, stres adalah kondisi ketika apa yang diharapkan berbeda dari apa yang terjadi.
Padahal seorang individu tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengubah.
"Nah problemnya kenapa orang stres, karena dia selalu ingin mengubah orang lain."
"Padahal mengubah orang lain itu hak perogratifnya Gusti Alloh," tegasnya.