Saat itu Zaskia benar-benar ingin tahu apakah bisnisnya berkembang karena namanya yang terkenal atau memang karena kualitas produknya.
"Tapi aku harus hati-hati. Usahaku sudah berkembang apa karena usahaku sudah benar atau karena keberuntungan aku sebagaipublic figure. Karena ketikapublic figurememiliki usaha, kita sudah memilikione step ahead. Keuntungannya kita sudah punyabrandingnih. Karena usaha artis sering banget viral tapi jarang yang bertahan setelah itu. Itu yang menjadi tantangan buat aku," kata Zaskia soal kemajuan bisnisnya.
Selain itu, Zaskia terus belajar untuk meningkatkan kemampuan berbisnisnya lewat berbagai kesempatan.
"Setelah itu aku belajar soal bisnis dengan cara ikut banyak seminar. Setiap ada pengusaha, aku datengin. Aku ngobrol. Aku sharing. Aku ikut komunitas. Dari situ aku belajar, gimana sih cara jadi pengusaha yang benar. Bagaimana cara jadi pebisnis yang tepat. Bagaimana punyabrandingyang baik," jelas ibu enam anak ini.
Bagi Zaskia, konsistensi dan peningkatan kualitas produk adalah kunci bisnis bertahan.
"Menurutku perusahaan yang sustain itu, yang bisa bertahan di atas 5 tahun. Kalau setahun, ya masihbaby banget. Satu tahun, aku selalu anggap keberuntungan. Terus dua tahun, mulai banyak cobaan-cobaan gimana caranya bisa bertahan. Ada pengikutnya, ada copy cat, banyak banget lah. Terus 5 tahun itu sudah mulai stabil," ujar kakak dari aktor Haikal Kamil ini.
"Caranya gimana usahaku bisa bertahan selama 5 tahun, yaitu aku bikin produk yang bagus. Nggak cuma pakai nama Zaskia Mecca doang. Jadi kualitas harus aku perhatikan, tren atau mode juga harus aku ikuti. Terus gimana cara jualan yang baik. Lalu bagaimana cara mengembangkan usaha," tambahnya.
Tak hanya mengurusMeccanism, kini Zaskia juga telah membuat beberapa merek fashion baru serta satu bisnis kuliner.
"Aku mulai mengembangkan usaha lagi setelah tiga tahun mendirikan Meccanism. Sekarang aku punya lima bisnis yang berbeda Meccanism, ZM, mamake, dan sebagainya," ujarnya dengan senyum sumringah saat bercerita.
Kini Zaskia berhasil membuat bisnis fashionnya bisa diproduksi massal dan bekerja sama dengan salah satudepartement storeterbesar di Indonesia.
"Dulu kalau di Meccanism, kita paling banyak produksi per model itu 100 baju. Sedangkan saat ini sudah bekerja sama dengandepartement store. Jadi produksi meningkat menjadi 1000 sampai 10.000 baju."