"Dia memperkenalkan dirinya sebagai dokter.
Dia tahu tanggal dan tempat lahir saya dan bertanya apakah saya pernah melakukan pemeriksaan ginekologi dalam beberapa bulan terakhir," lapor harian Repubblica mengutip salah satu korban.
"Dia mengajukan pertanyaan yang semakin pribadi...
kemudian meminta video call melalui Zoom atau Hangout... (dan) meminta saya untuk menunjukkan bagian pribadi saya untuk mengonfirmasi diagnosis," kata perempuan itu, yang hanya disebut sebagai "Lucia".
Kasus ini terus didalami pihak kepolisian.
Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, aksi predator seksual juga terjadi di Tanah Air.
Pria berinisial S memanfaatkan game online Free Fire (FF) dengan meminta para korban mengirim video serta foto tak senonoh.
Ketika S diperiksa, diakuinya bahwa perbuatan tersebut dilakukan demi keuntungan pribadi.
"Dari hasil penyidikan kita, video tersebut hanya untuk koleksi pribadi," kata Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Reinhard Hatagaol saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021).
Sejauh ini telah ada 11 korban yang berusia di bawah umur terkait kasus ini.
Belasan korban itu berasal dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.