Follow Us

Temui Korban Pemerkosaan Guru Pesantren, Dedi Mulyadi Ungkap Kondisi Para Santriwati hingga Akui Siap Jadi Orang Tua Angkat Demi Hal Ini

Lina Sofia - Minggu, 12 Desember 2021 | 19:33
 
Dedi Mulyadi tengok santriwati korban pencabulan guru pesantren.
(KOMPAS.com/Reni Susanti)
(KOMPAS.com/Reni Susanti)

Dedi Mulyadi tengok santriwati korban pencabulan guru pesantren.

GridPop.ID - AnggotaDPRRIDediMulyadirupanya turutprihatin dengan berita yang baru-baru ini cukup buat publik geram.

Ya, berita itu terkait seorang guru pesantren yang tega mencabuli belasansantriwatinya di Bandung.

Dalam kesempatannya kali itu, Dedi Mulyadimenengok ke rumah para korban.

Dilansir dariKompas.com,Dedi Mulyadi menyatakan siap menjadi orangtua asuh bagi para santriwati korban pencabulan guru pesantren di Bandung.

Hal itu disampaikan Dedi kepada orangtua korban ketika ditemui di rumah mereka di kawasan Garut selatan.

Dedi mengatakan, ia sudah menengok para korban pencabulan di rumah mereka di Garut selatan pada Sabtu (11/12/2021) malam.

"Saya baru menengok mereka tadi malam. Perjalanannya sangat jauh," kata Dedi kepada Kompas.com via telepon WhatsApp, Minggu (12/12/2021).

Dedi menjelaskan, para korban ketika ditengok sudah dalam keadaan baik-baik. Perlahan-lahan mereka bisa menjalani kehidupan normal.

Meski memang ada beberapa di antara mereka masih sedikit trauma.

"Tapi rata-rata mereka (para korban) sudah mulai membaik. Mereka ingin kembali lagi ke sekolah," ujar Dedi.

Untuk memenuhi keinginan mereka agar bisa lagi tetap bersekolah, Dedi mengatakan dirinya siap untuk menjadi orangtua angkat.

Ia akan membiaya semua kebutuhan sekolah mereka.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian Runtuh, Pemulung Ini Langsung Dapat Rejeki Nomplok Usai Ketiduran di Trotoar Bersama Istri, Pria dengan Jabatan Mentereng Ini Jadi Dalangnya

"Bahkan ada beberapa santriwati yang ingin ikut ke Purwakarta untuk sekolah dan masantren (pesantren).

Akhirnya saya ajak mereka ke sana karena saya juga punya pesantren. Para orangtuanya sudah mengizinkan," kata Dedi.

Dedi mengatakan, para korban pencabulan guru pesantren di Bandung itu sebagian besar berasal dari Garut selatan.

Sisanya dari daerah lain. "Sebenarnya korbannya bisa lebih dari belasan orang. Namun ada beberapa orangtua yang masih tidak percaya," kata Dedi.

Menurut Dedi, korban mayoritas dariGarut selatankarena memang pelakunya berasal dari Garut selatan.

Ia sengaja mencari korban dari kampung pedalaman di Garut karena dianggap lugu.

Dedi mengatakan, informasi itu didapat langsung dari pengakuan korban ketika ditemui tadi malam di Garut selatan.

Perjalanan untuk ke rumah mereka itu sangat jauh dan hanya bisa diakses oleh motor dan jalannya pun tidak begitu bagus.

"Dari kota di Garut selatan saja menuju kampung mereka memakan waktu 7 jam," kata Dedi.

Dalam Kesempatan itu, Dedi juga menceritakan awal mula kasus pencabulan itu terungkap.

Dilansir dariTribun Video, informasi tersebut didapat langsung dari santriwati yang pertama kali mengungkap kasus asusila oleh pelaku pendidik agama itu.

Awalnya, ada orangtua yang merupakan paman dari salah seorang korban mengirimkan putrinya untuk menjadi santriwati dipesantrenmilik pelaku di kawasan Antapani, Kota Bandung.

Baca Juga: Gelar Prosesi Golok Pora, Seorang Hansip di Subang Resmi Nikahi Janda Pujaan Hatinya, Terkuak Ada Campur Tangan dari Sosok Penting Ini

Ketika berada dipesantrenitu, santriwati yang baru itu merasa curiga dengan sejumlah rekannya di pesantren.

Kecurigaan terutama tertuju pada sepupunya yang sudah lama menjadi santriwati.

Lalu santriwati yang baru itu kemudian melaporkan kepada ayahnya untuk mengecek kondisi sepupunya itu.

Selanjutnya, sang ayah memberitahukan orangtua santriwati itu terkait kondisi putrinya.

Kemudian, pada Mei, salah seorang korban itu pulang dan kemudian diinterograsi oleh orangtuanya.

Awalnya, korban tidak mengaku sedang hamil karena ia takut.

Namun setelah didesak, korban akhirnya berterus terang bahwa ia dihamiligurupesantrennya.

"Korban didoktrin untuk lebih takut padagurudaripada orangtuanya. Awalnya tidak mengaku, namun setelah didesak akhirnya mengaku," kata Dedi.

Dedi melanjutkan, setelah itu, orangtua korban langsung membuat laporan ke Polda Jabar.

"Saat membuat laporan itu, pelaku masih menelepon korban agar segera pulang. Bahkan pelaku mengirimkan mobil untuk menjemput korban," jelas Dedi.

Dari situlah kemudian kasus pencabulan itu mulai terungkap.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Anak Penjarakan Ibunya, Anggota DPR RI Deddy Mulyadi Sampai Turun Tangan: Ada Rencana Cabut Laporan

GridPop.ID (*)

Source : Kompas.com Tribun Video

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular