GridPop.ID -Pemerintah berencana akan menggelar kembali Pembelajaran Tatap Muka mulai Januari 2022.
Dalam rangka persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), terdapat ketentuan protokol kesehatan yang harus dilakukan.
Hal ini untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 pada anak di lingkungan sekolah.
Baru-baru ini Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi pelaksanan pembelajaran tatap muka (PTM).
Mulai dari penggunaan masker bagi anak berusia di atas dua tahun, jarak antar siswa minimal 1,8 meter, hingga pentingnya perilaku disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Melalui situs resmiIDAIdan ditandatangani oleh Ketua Umum PP IDAI Pripim Basarah Yanuarso dan Sekretaris Umum PP IDAI Hikari Ambara Sjakti, disampaikan juga alasan mengenai rekomendasi IDAI yang selalu berubahkarenadibuat berdasarkan situasi terkini penyebaran Covid-19.
Lebih lengkapnya, terdapat sembilanrekomendasi IDAIterkait pelaksanaan PTM yang perlu guru dan orang tua perhatikan dalampersiapan pembelajaran tatap muka.
Berikutrekomendasi IDAImengenaipelaksanaan PTMmelansir dariParapuan.co.
1. Anak akan mendapatkan lebih banyak manfaat dari pembelajaran tatap muka, sehingga upaya untuk kembali ke sekolah secara aman harus menjadi prioritas utama semua pihak.
2. Vaksinasi sebagai strategi pencegahan harus menjadi salah satu syarat untuk anak mengikuti pembelajaran tatap muka, sehingga anak lebih terlindungi saat melakukan aktivitas bersama.
3. Penggunaan masker secara benar direkomendasikan mulai anak berusiadua tahun ke atas, dan wajib dikenakan saat berkegiatan di dalam ruangan.
4. Jarak antarsiswa saat berada di dalam kelas minimal 1,8 meter dengan tetap mengerjakan protokol kesehatan secara disiplin.
5. Strategi pencegahan secara berlapis harus dikerjakan oleh semuastakeholders, antara lain:
- Skrining sebelum masuk ke dalam lingkungan sekolah,
- Memperbaiki ventilasi di dalam ruangan atau menggunakan hepa filter,
- Cuci tangan dan etika batuk,
- Disiplin untuk tetap berada di rumah saat sakit dan melakukan tes usap terhadap SARS-CoV-2 jika terindikasi,
- Contact tracingdikombinasi dengan karantina dan isolasi terhadap warga sekolah yang terpapar,
- Uji petik secara berkala,
- Protokol kebersihan dan desinfeksi khususnya pasca penutupan sekolah saat terdapatclustersekolah.
6. Semua warga sekolah, baik siswa, guru dan staf yang menunjukkan tanda dan gejala infeksi harus dirujuk atau memiliki akses ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan uji diagnosis (tes usap) atau pun perawatan sesuai indikasi.
7. Pedoman lokal yang digunakan dalampersiapan pembelajaran tatap mukamasing-masing sekolah menekankan pada strategi pencegahan secara berlapis dan konsisten, guna melindungi siswa, guru, staf, dan keluarga demi mendukung keberlangsungan pembelajaran tatap muka.
8. Pemerintah dan pemangku kebijakan harus menyiapkandashboarddata yang lengkap, akurat, dan transparan mengenai :
- Transmisi lokal
- Cakupan vaksinasi
- Hasil uji petik
- Adanyaoutbreakataucluster
Dengan begitu, dapat membantu pengambilan keputusan mengenai keberlangsungan sekolah tatap muka serta protokol kesehatan dan strategi pencegahan yang harus dilakukan.
9. Perilaku disipilin dalam menjalankan protokol kesehatan harus dicontohkan oleh staf pengajar dan perangkat sekolah kepada murid-muridnya,misalnya pemakaian masker, menghindari kerumunan.
Hal ini perlu dilakukan karena sekolah-sekolah di daerah, masih terdapat sejumlah guru yang mengabaikan pemakaian masker, sehingga murid-murid ikut mencontoh.
Nah, berikutrekomendasi IDAIterkaitpelaksanaan PTMyang perlu orang tua dan guru pahami jelangpersiapan sekolah tatap muka.
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul "Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Rekomendasi Terbaru IDAI Soal Pelaksanaannya"
GridPop.ID (*)