GridPop.ID - Tren tanaman di tengah pandemi kembali mendapat sorotan masyakrakat.
Salah satu tanaman yang dilirik saat pandemi adalah bonsai yang kembali ramai.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, diungkapkan bonsai merupakan bentuk seni yang membutuhkan pelatihan selama bertahun-tahun dan dedikasi untuk merawatnya selama berabad-abad.
Kabarnya dengan perawatan yang ekstra, sebatang pohon bonsai dapat dijual dengan harga 100 juta yen atau sekita Rp 13,1 miliar.
Diketahui, kegiatan merawat bonsai berasal dari China, praktik membuat membuat pohon dan lanskap kecil sebagai media untuk membuat bonsai muncul sejak abad keenam.
Untuk merawatnya pun dibutuhkan kesabaran dan perhatian esktra.
Di tanah air sudah ada organisasi yang menaungi para pecinta bonsai yakni Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PBBI).
Melansir Sripoku.com, Ketua Umum PPBI Erwin Lismar menerangkan bahwa ia ingin kemampuan merangkai atau mengolah bonsar beredar secara merata di seluruh Tanah Air.
Sebab selama ini kemampuan merangkai bonsai masih didominasi oleh petani atau perajin bonsai dari Jawa dan Bali.
"Selama ini bahan baku bonsai baik itu akarnya biasanya di suplai dari Sumatera dan Sulawesi kirim ke Jawa Bali.
Kemudian dibudidayakan dengan modal awal Rp 5-10 juta beberapa tahun kemudian laku dijual ratusan juta. Ke depan kita ingin semua daerah bisa membuat bonsai seperti itu," katanya, Jumat (2/12/2021).