Lalu, mereka membawa peti mati yang berisi jenazah Neysi Perez ke rumah sakit terdekat di San Pedro Sula dan segera di periksa oleh dr Claudia Lopez.
"Seluruh keluarga bergegas masuk, hampir mendobrak pintu, membawa gadis itu di petinya,"kata dr Claudia Lopez.
Meskipun ada upaya untuk menyadarkannya, semua tes yang dilakukan oleh dokter menunjukkan bahwa dia telah mati secara klinis.
Perez kemudian dikembalikan ke kuburan dan dimakamkan kembali di makam yang sama."Setelah kami membawanya keluar dari makam, saya meletakkan tangan saya di tubuhnya. Dia masih hangat, dan saya merasakan detak jantung yang lemah,"kata sepupunya, Carolina Perez.Maria Gutierrez, sang ibu sangat yakin putrinya dikubur hidup-hidup dan menyalahkan para dokter karena mengumumkan kematiannya terlalu cepat.Dokter percaya bahwa serangan panik sementara menghentikan jantung Perez.Beberapa berhipotesis juga mengatakan bahwa dia telah mengalami serangancataplexy,yaitu hilangnya fungsi otot secara tiba-tiba karena tekanan atau ketakutan yang ekstrim.
Sementara itu, seorang wanita di India membuat gempar keluarganya lantaran tiba-tiba pulang ke rumah setelah dikuburkan selama 2 minggu.
MelansirKompas.com, peristiwa ini terjadi di distrik Krishna, negara bagian Andhra Pradesh, India pada Rabu (2/6/2021).
Ia adalah Muthyala Girijamma, wanita tua berusia 75 tahun yang sempat dinyatakan positif covid-19.
Dilaporkan India Today pada Kamis (3/6/2021), diduga kejadian tak masuk akal ini terjadi akibat identitas yang tertukar dan kesalahan rumah sakit.
Menurut keterangan keluarga, mereka diminta dokter untuk mengambil langsung jenazah Girijamma dari kamar mayat.
Akan tetapi karena takut tertular Covid-19, tak ada anggota keluarga yang membuka kantong jenazah untuk mengidentifikasinya.