Bunyi Pasal 285 Ayat (1): Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Sebagai informasi tambahan, motor dengan knalpot racing kemungkinan besar bisa gagal saat tesuji emisi.
Pada prinsipnya, knalpot merupakan komponen kendaraan untuk menyalurkan sisa gas buang di ruang bakar.
Kalpot juga berperan penting dalam mengendalikan emisi gas buang di motor.
Knalpot bawaan dirancang supayagas buang hasil pembakaranyang keluar bisa menekan emisi gas buang yang dihasilkan.
Namun, jika menggunakan knalpot racing yang lebih berfokus pada performa, fungsi di knalpot bawaan tadi bisa hilang.
Baca Juga: Konyol, Pria Ini Tak Ingat Apa yang Terjadi Setelah Kepalanya Tersangkut Knalpot Motor
“Sebab pada knalpot racing, kebanyakan tidak ada lagi sekat atau saringan catalytic converter terpasang sebagai pengendali emisi gas buang,” terang Indrawan, kepala mekanik Suzuki SMG Sunter, Jakarta Utara dikutip dari Tribun Otomotif.
Buat yang belum tahu, catalytic converter di knalpot berperan penting dalam menekan kadar emisi gas buang yang dihasilkan mesin.
Menggunakan material khusus, kadar emisi gas buang yang beracun bisa diubah supaya lebih ramah lingkungan.
“Pemakaian knalpot racing pasti membuat angka AFR ratio mesin berubah, sebab sensor oksigen bakal membaca ada perubahan tekanan gas buang,” jelasnya.
Alternatifnya kalian bisa pasang catalyctic converter khusus knalpot racing, namun enggak menjadi jaminan bisa lolos layaknya saat pakai knalpot standar.