"Selain menjadi salah satu fitur keselamatan dalam berkendara, airbag juga memiliki tujuan memperlambat gerak laju penumpang dalam waktu yang singkat," ucap Tara, begitu ia akrab disapa.
Untuk cara kerja airbag sendiri, terjadi otomatis ketika sensor menilai ada perlambatan percepatan yang signifikan dan terjadi benturan keras pada bagian tertentu.
Sensor bertempat di bagian depan akan langsung mengirimkan sinyal dan membuat kawat mekanisme kantung udara menjadi panas.
Kemudian hasil panas tersebut menghasilkan sejumlah gas nitrogen yang mengisi airbag.
"Hasilnya airbag akan mengembang dengan sangat cepat. Setelah itu, kepala pengemudi akan membentur airbag, perlahan kantong udara mulai mengempis. Hal ini dikarenakan nitrogen yang ada di dalam kantong udara mulai keluar," kata Tara.
Gas nitrogen yang keluar dari airbag bukanlah gas yang berbahaya bagi tubuh. Nitrogen menyumbang sekitar 78 persen komposisi udara yang dihirup sehari-hari, berguna supaya airbag tidak menempel (lengket) ketika masih terlipat di dalam.
"Sedangkan airbag yang terpasang di samping akan aktif apabila mobil mengalami benturan atau tabrakan terjadi di sudut tertentu," ucap Tara.
"Airbag yang terpasang di sebelah kanan tidak akan mengembang ketika bagian kiri mobil yang mengalami benturan keras, begitu sebaliknya," kata Tara, menambahkan.
GridPop.ID (*)