"Dia pulang ke rumah. Waktu itu hanya ada bibi saya, paman saya bekerja."
"Menurut cerita bibi saya, tokwan itu meminta RM10 tetapi tidak memberi tahu saya apa yang harus dilakukan.
"Setelah bibi saya memberikan uang, dia keluar lagi tetapi tidak pulang sampai hari ini," katanya, yang mudah disapa sebagai Fira.
Menurut Fira, keterlibatan kakeknya yang merupakan pensiunan pemerintah tidak muncul hingga larut malam dan situasi itu membuat bibinya membuat laporan polisi.
“Selain misi pencarian oleh polisi, ibu saya, Halimatus Zaharah Tamam, yang tinggal di Kuantan, Pahang dan sulung dari tiga bersaudara, terus bergegas kembali ke Perlis untuk mencari bersama."
“Hasil penggeledahan oleh ibu dan keluarganya, ternyata tokwan tersebut tidak kembali ke bank setelah meminta uang kepada bibinya."
"Ibu sempat menanyakan ke Bagian Pendaftaran Nasional (JPN) di kota Kuala Perlis, tapi petugas di sana mengatakan kepadanya bahwa tidak ada tokwan yang datang untuk membuat kartu identitas."
“Ibu menanyakan imigrasi karena mengira tokwan itu pergi ke Siam, tapi tidak ada. Kakak-kakak mencari kemana-mana, termasuk kandang sapi, tapi tidak ada. Warga yang tinggal di dekat lumbung juga mengatakan bahwa tokwan lama belum datang."
"Anehnya, dengan mobil sekali tidak terlihat. Kami memeriksa informasi di Departemen Perhubungan Jalan (JPJ) untuk menemukan petunjuk, tetapi informasi pembaruan pajak jalan (pajak jalan) terakhir pada tahun 2012 juga," kata ibu dari salah satu saksi mata ."
Fira menginformasikan kakeknya yang hilang di Twitter
Fira mengatakan, dia dan keluarganya tidak pernah menyerah untuk menemukan kakeknya meskipun hampir 10 tahun telah berlalu.