GridPop.ID -Hingga hari ke-64 polisi masih terus menyelidiki kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Peristiwa itu terjadi pada 18 Agustus 2021 yang telah menewaskan ibu dan anak,TutiSuhartini(55) danAmaliaMustikaRatu(23).
Sejumlah saksi kini masih terus dimintai keterangan oleh kepolisian terutama suami sekaligus ayah korban yakni Yosef.
Pada Kamis (21/10/2021), polisi kembali memeriksaYosef untuk pemeriksaan tambahan.
Total saat ini Yosef sudah 14 kali diperiksa oleh pihak berwajib.
Dilansir dari Tribun Jabar, dalam penyelidikan ke-14 itu ternyata penyidik bertanya secara detail aktivitasYosefdi malam sebelum kejadian yakni malam tanggal 17 Agustus 2021.
Kuasa hukumYosef,RohmanHidayat, menjelaskan terkait pertanyaan yang mendetail diajukan oleh polisi.
"Jadi mendetailnya begini, bahwa sebelum PakYosefkeluar dari rumah kurang lebih pada jam 8 malam itu, almarhumah Amalia dan Bu Tuti sedang berada di luar rumah, kalau tidak salah melihat bulan purnama," ujarRohmanHidayat.
SementaraYosefada di dalam rumah. Kemudian ada saksi bernama Deden yang masuk ke dalam rumah.
Dilansir dariTribun Video,Rohman Hidayat menyebut, saksi tersebut sempat bertamu di malam sebelum Tuti dan Amalia dirampas nyawanya.
Deden adalah seorang warga yang mengenal Tuti dan Yosef.
Dijelaskan Indra Zaenal, Deden adalah orang yang pernah membantu-bantu pekerjaan di rumah Tuti Suhartini.
Ia pernah menjadi kuli yang membantu membangun rumah Tuti di Jalan Cagak tersebut.
Namun, pekerjaan Deden membantu di rumah Tuti sebagai sampingan dan diketahuimemiliki pekerjaan yakni sebagai tukang ojek.
Deden menceritakan ia terakhir kali bekerja atau menarik muatan sekira pukul setengah 8 malam, (17/10/2021).
Selesai membawa penumpang ia melewati Jalan Cagak tepatnya rumah Tuti danmelihat Tuti dan Amalia sedang di luar rumah sedang duduk.
Ia bermaksud menyapa Tuti sekadar untuk bersilaturahmi menanyakan kabar.
“Enggak biasanya di luar gitu, damang-damang biasa (bersalaman),” ujar Deden.
Selain bertemu dengan Tuti dan Amalia, Deden sempat menyapaYosefyang ada di dalam rumah.
Di sana Dede mengaku sempat mengobrol denganYoseftak cukup lama, hanya sekitar 5 menit.
Setelah selesai dan berpamitan, Deden mangaku langsung pergi.
Ia memastikan saat dirinya pulang, sementaraYosefmasih di rumah saat dirinya bertamu tersebut.
Demikian ia mengaku tak mengetahui secara pastiYosefpun pergi dari rumah Tuti.
Adapun saat ditanyakan keesokan harinya, Deden baru mengetahui kabar Tuti dan Amalia meninggal dunia dalam bagasi mobil Alphard sekira pukul 9 pagi (18/8/2021).
Ia mengaku tahu dari orang-orang di sekitarnya dan itu pun Deden sedang bekerja.
“Tahu-tahu dari orang-orang, lagi kerja itu juga,” ujar Deden.
Ketika tahu Tuti dan Amalia, orang yang ia temuinya tadi malam itu menjadi korban perampasan nyawa, Deden mengaku syok dan seolah tak percaya.
“Iya pasti (syok, red),” ujarnya.
Saat kuasa hukum menyebut Tuti dan Amali sedang melihat bulan purnama, namun jika melihat kalender hijriah, keterangan Amalia dan Tuti di luar rumah melihat bulan purnama sepertinya kurang tepat.
Karena tanggal 17 Agustus 2021 tidak bertepatan dengan pertengahan bulan hijriah.
Bisa jadi kedua korban melihat bulan, tapi bukan bulan purnama.
Hal ini senada dengan postingan terakhir Amalia di tanggal 17 Agustus melalui Instastory.
Di mengunggah video tentang bulan.
Kemudian, kata Rohman,Yosefmendapatkan telepon dari istri mudanya Mimin Mintarsih (51).
Yosef pun langsung pamit kepada kedua almarhumah.
Dalam keterangannya juga, Tuti serta Amalia meminta kepadaYosefuntuk mengunci pintu serta menutup portal rumah.
"Nah, ketika Pak Yosef mendapatkan telepon dari Bu Mimin, Pak Deden pulang. Ibu Tuti bersama Amalia masuk ke rumah, Pak Yosef pamit untuk pergi ke rumah Bu Mimin. Nah dari situ Ibu Tuti menyampaikan bahwa portal yang ada di depan untuk ditutup kembali, Pak Yosef pun menutup portal bagian depan," katanya.
Sehingga, menurut Rohman, dengan alibi yang disampaikan kliennya kepada pihak kepolisian,Yosefsama sekali tidak terlibat dalam kasus perampasan nyawa Tuti serta Amalia.
GridPop.ID (*)