Namun, Saenz tidak begitu cepat memaafkan.
Pada 28 Februari, keduanya dilaporkan pergi ke bioskop dan makan malam di luar.
Saat itulah Saenz meminta informasi lebih lanjut tentang wanita yang berselingkuh dengan pacarnya.
Percakapan itu membuat keduanya mulai berdebat, dan setelah akhirnya berhasil kembali ke rumah, Saenz menuduh pacarnya berbohong.
Wanita yang bekerja sebagai guru di Sekolah Internasional Kanada di Singapura itu mengatakan ingin mengakhiri hubungan mereka dan menyuruh pacarnya pergi.
Dari sana, hal-hal tampaknya berubah menjadi gelap.
“Dia (pacarnya) keberatan dengan tuntutan (putus) itu dan saat itulah Saenz mengangkat suaranya,” kata pengacara Saenz, Anil Singh Sandhu, melansir Newsweek pada Selasa (19/10/2021).
"Sangat disayangkan bahwa (pacarnya) kehilangan kesabaran juga dan menyerang Saenz. Dia meninjunya di daerah wajah. Saat itulah dia (Saenz) mulai memindahkan barang-barangnya ke balkon dan terjadilah perkelahian."
Setelah penyerangan itu, Saenz mulai melemparkan TV, soundbar, dan speaker milik pacarnya dari balkon lantai 50 kondominium mereka.
Di pengadilan, Wakil Jaksa Penuntut Umum Andre Ong berpendapat tindakan Saenz mengakibatkan 'bahaya tingkat tinggi bagi kehidupan manusia'.
Fakta bahwa tidak ada yang terluka atau terbunuh adalah 'hanya kebetulan'.