"Kami merasa diberkati ketika dikaruniai seorang buah hati setelah empat tahun menikah.
Namun kami selalu hidup dalam ketakutan bahwa buah hati kami tidak akan hidup lama karena kondisinya hari demi hari memburuk setelah dilahirkan," tutur sang ayah, Satyendra.
"Akumelihat dokter seakan dia penjelmaan Tuhan. Mereka tidak hanya menyembuhkan bayi kami tetapi menghilangkan rasa sakit kami (Satyendra dan sang istri) juga," sambungnya.
Kasus serupa juga sempat dilaporkan terjadi pada seorang bayi perempuan diKolombia.
Dilansir dari Kompas.com, bayi yang diberi nama Itzamara itu lahir dalam kondisi 'mengandung' janin kembarannya.
Melansir surat kabar lokal El Heraldo, dokter sebenarnya sudah mengetahui adanya kelainan sejak Itzamara masih di dalam kandungan.
Hasil USG pada usia kehamilan 35 minggu, janin di dalam kandungan Vega nampak seperti memiliki kista.
Namun pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan itu adalah "janin".
Sehari setelah Itzamara lahir pada 27 Februari 2019 silam, dokter harus melakukan operasi guna mengangkat janis kembarannya tersebut.
Operasiitu sukses dilakukan dan dokter memperkirakan panjang janin kembaran Itzamara sekitar 14 milimeter tanpa jantung, tanpa otak, hanya anggota gerak rudimental.