Bahkan ada kalanya sang suami memaksa istrinya berhenti kerja dan menganggap lingkungan kantor adalah tempat paling mudah untuk berzina.
Pekerjaan tetap dan pendapatan tinggi membuat si wanita tak mau menuruti keinginan sang suami.
Dr. Thu mengatakan bahwa banyak orang yang menderita gangguan jiwa tanpa menyadarinya.
Sejak saat itu, kehidupan keluarga itu mulai mengalami konflik.
“Suatu kali, dia tiba-tiba datang ke kantor, melihat saya berdiri di sebelah rekan pria, dia merasa cemburu dan ingin buru-buru berkelahi. Beruntungnya hal itu bisa dicegah tepat waktu," kata sang istri kepada Dr. Thu.
Karena sang istri tidak berhenti dari pekerjaannya, sang suami menjadi semakin curiga dan tak terkendali.
Setiap kali dia pulang kerja,si pria "melihat" dari ujung kepala sampai ujung kaki, memeriksa tas istrinya, ponsel, dll.
Di malam hari, ketika telepon istrinyaberdering,si pria selalu menjadi orang pertama yang melihatnya, lalu menunjukkannya kepada sang istri.
Pagi hari sebelum istrinya pergi bekerja,pria itu juga mengontrol bagaimana istrinya berpakaian sebelum pergi ke kantor.
Suatu ketika, saat sang istri mengenakan rok atau kemeja longgar, suaminya mengingatkannya dengan berkata kasar.
"Berdandan seperti itu hanya untuk menggoda pria."