Follow Us

Warga Sampai Berebut Air Bekasnya, Ini Dia Tradisi Unik Nyiram Pusaka di Yayasan Al-Awaliyah Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW

Sintia N - Selasa, 12 Oktober 2021 | 07:31
 
Warga berebut air hasil pencucian benda pusaka yayasan Al-Awaliyah Padepokan Nur Sedjati, Kamis (7/11/2019)
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto

Warga berebut air hasil pencucian benda pusaka yayasan Al-Awaliyah Padepokan Nur Sedjati, Kamis (7/11/2019)

"Cuma kita ambil logisnya, jangan magic atau mistisnya. Adapun perlengkapan yang dapat dikaitkan itu merupakan bentuk budaya tujuannya agar terus dipelihara dan dijaga biar tetap terjaga sampai generasi berikutnya," ucap dia.

Lanjut Buyut Suhenda menjelaskan, ada sekitar 144 benda pusaka yang akan dicuci atau dibersihkan yang berasal dari Kerajaan Pajajar dan Kerajaan Mataram.

"Kurang lebih ada 144 jenis dan alhamdulilah sudah masuk ke Original Record Indonesian (ORI) dengan jumlah 2.270.000 pusaka," kata Buyut Suhenda.

"Ini juga merupakan rangkaian acara, yang mana sebagai pembuka dari semua rangkaian kegiatan memperingati hari Maulid Nabi Muhammad, yang insya Allah puncaknya pada tanggal 9 November 2019 mendatang," ujarnya.

Baca Juga: 5 Tahun Pacaran, Al Ghazali Akui Siap Pinang Alyssa Daguise, Ini Dia Sosok Calon Besan Maia Estianty yang Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata

Buyut Suhenda menambahkan, ada benda pusaka yang disimpan di Padepokan tersebut, berasal dari abad ke-14. Yakni, semenjak kerajaan Kutai Kertanegara.

"Kami beda dari kemasannya dibanding tahun-tahun sebelumnya, intinya mah dari tahun ke tahun bagaimana kita mengemas acara sedemikian rupa untuk menjadikan boleh dikatakan ikon Desa Sumber Kulon agar wisatawan dapat datang ke sini," ucap Suhenda.

"Yang unik juga, dalam rangkaian acara tersebut ada sedekah bumi, kita kumpul bareng warga, makan bersama dengan makanan saling tukar, ada juga merebutkan air hasil cucian benda pusaka tersebut," katanya.

Setelah tradisi nyiram pusaka itu rampung dilaksanakan,terlihat banyak warga berebut air hasil pencucian benda pusaka di YayasanAl-Awaliyah.

Pantauan Tribun Cirebon, mereka berebut air untuk dimasukkan ke botol yang sudah mereka bawa sebelumnya.

Seorang warga setempat asal Desa Sumber Kulon, Wastiyem (35), mengaku air yang telah ia ambil hasil pencucian benda pusaka itu ia manfaatkan untuk mandi.

Selain itu, kata dia, air tersebut juga ia gunakan untuk diminum dan dibuat usaha agar mendapatkan keberkahan.

Source : Tribun Jabar Tribun Cirebon

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular