Sebelum bergabung dengan Transjakarta, Jhony merupakan seorang penerbang yang pernah bekerja di beberapa maskapai dunia. Sardjhono Jhony Tjitrokusumo pernah menjadi Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines 2010-2012.
Ia juga pendiri dan pemilik perusahaan Leste Aviation di Timor Leste tahun 2013. Karier Sardjhono Jhony Tjitrokusumo di sektor transportasi tergolong lincah.
Ia juga pernah menjadi Direktur Operasional Bandara Internasional Jawa Barat, Chairman West Java Enterprises Partnership.
Sejak dipimpin oleh Jhony, Transjakarta banyak mengalami kemajuan dari berbagai sisi, khususnya dalam sisi transformasi digital.
Sardjono Jhony Tjitrokusumo,
Transformasi tersebut di antaranya meluncurkan Aplikasi TIJE, Fasilitas Wifi berkecepatan tinggi, tanpa bayar dan tanpa batas kuota, penggunaan QR tiket sebagai akses masuk gate halte hingga penerapan teknologi face recognition sebagai akses masuk karyawan di kantor pusat.
Berikutnya, Sardjhono Jhony juga melakukan revitalisasi dan perbaikan sebanyak 46 halte terdampak demo pada bulan Oktober 2020 dengan pelayanan minimum kurang dari satu pekan
Ia juga menerapkan skema Bus Driver Maintenance Insurance (BDMI) kepada Agen Pemegang Merek (APM) dan mitra operator.
Selain itu, Transjakarta juga berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi di bawah pimpinan Sardjhono Jhony dan terakhir menghadirkan bus listrik yang bekerjasama dengan PT Higer Maju Indonesia (HMI) di akhir hayatnya.
Transjakarta adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat.
Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (230,9 km), serta memiliki 243 halte yang tersebar dalam 13 koridor (jalur), yang awalnya beroperasi dari 05.00 - 22.00 WIB, dan kini beroperasi 24 jam di seluruh koridornya.