Terkait adanya luka lebam, Ade mengaku memang menarik tangan sang istri saat hendak kabur ke rumah adiknya.
"Saya tidak melakukan kekerasan baik pakai benda tajam maupun tangan, tadi itu istri saya mau kabur ke rumah adiknya.
Kemudian saya tarik tangannya hingga dia jatuh dan mukanya kena lutut, kalau luka lebam di punggung mungkin kena batu saat korban jatuh dan pingsan," ucap Ade.
Setelah itu, Ade mengatakan, istrinya tidak sadarkan diri dan ia membawanya ke dalam rumah llau menidurkan di ruang tengah rumah.
"Terus saya naik motor menuju warung Mang Komar, setelah ketemu dengan Komar saya menyuruhnya untuk pulang dulu ke rumah, dan saya pun langsung pulang lagi ke rumah," katanya.
Tidak lama setelahnya, Komar tiba di rumahnya dan langsung meriksa kondisi istrinya yang tergeletak di ruang tengah.
Betapa terkejutnya Ade, ketika Komar menyatakan kondisi istrinya sudah meninggal dunia.
"Saat diperiksa Mang Komar, katanya istri saya sudah meninggal. Saya awalnya tidak tahu, saya menyangka korban hanya pingsan doang," ucapnya.
Ade tak membantah, semenjak menjalin hubungan rumah tangga dengan korban sekitar 3 tahun lebih rumah tangga keduanya kerap diwarnai percekcokan.
"Kalau sering sih tidak, tapi dalam setiap bulannya memang selalu ada percekcokan.
Keributan dalam rumah tangga kami, memang didasari keadaan pekerjaan (ekonomi). Saya nyesal, tapi mau gimana lagi nasi sudah menjadi bubur," sesalnya.