"Memang kejadian pencabulan sudah terjadi beberapa bulan yang lalu sebelum masuk bulan puasa.
Hanya saya tidak tahu, berapa kali kakek tersebut melakukannya," ucap Mukarom.
Ia menduga, sebelum terjadi pencabulan, anak perempuan tersebut terlebih dahulu dibujuk rayuan.
"Mungkin saat sedang main, anak itu dirayu atau gimana baru terjadi," katanya.
Tapi, menurut orangtuanya anak perempuan tersebut meninggal dunia di RSUD Pandega Pangandaran karena pembuluh darah pecah.
"Katanya, batuknya berdahak, terus berdarah dan pembuluh darah pecah di otaknya.
Dan setelah dirawat selama sekitar satu Minggu, anak itu meninggal dunia," ucap Mukarom.
Jenazah anak perempuan tersebut dikebumikan di TPU di wilayah Cijulang berdekatan dengan almarhum kakeknya.
"Karena kehilangan putri kesayangannya, kondisi orang tuanya sangat sedih dan berduka. Tadi juga waktu ikut ke makam (TPU), ibunya nangis dan mau pingsan," ujarnya.