Bermodal bakat tersebut, ia pun memanfaatkannya saat menjalani tes untuk menjadiTaruna Akmil.
"Dengan adanya bakat lari yang ada dalam diri saya, itu sangat membantu saya dalam melaksanakan tes-tes yang berkaitan dengan samapta. Saya bisa meraih lari yang mempunyai nilai spesifik yang tinggi dan kemampuan jasmani lainnya saya bisa memamksimalkan skor," katanya.
Rumah kumuh
Ia pun menceritakan bagaimana perjuangan bapaknya yang tanpa lelah menghidupi keluarga meskipun hanya berprofesi sebagai seorang tukang pijat.
Ia mengatakan awalnya rumah yang ditempati dirinya bersama keluarga sangat kecil dan kumuh.
Rumah orang tuanya tersebut berada di tengah saya.
"Depan dan belakang rumah saya itu kandang ayam," ujarnya.
"Ketika banjir, rumah saya becek dan berlumpur," lanjutnya.
Namun, berkat kerja keras sang ayah menabung selama 7 tahun, akhirnya bisa membuat rumah yang layak huni
Itu lah yang menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus berjuang mewujudkan cita-citanya.
"Saya makin semangat untuk membanggakan orang tua saya. Motivasi dari orangtua saya yang kurang, orang tua saya tidak begitu mampu tapi mereka memberikan hidup yang cukup pada saya dan tidak mengeluh," katanya.