Ketika istrinya menemukan bantuan dan kembali satu jam kemudian, suaminya tidak lagi berada di tangga.
"Dia tidak pernah berpikir dalam mimpi buruknya yang paling liar bahwa dia kembali tapi tidak akan menemukan suaminya," kata Vitter, menurut Reuters.
Pihak berwenang mencari Satterlee di daerah itu dengan drone selama berminggu-minggu ketika salah satu pesawat tak berawak mereka melihat buaya "agak besar" tidak jauh dari rumah, kata Vitter.
Dia menambahkan bahwa mereka menidurkan dan memotong buaya, dan "bagian atas tubuh manusia" ditemukan.
Vitter juga mengatakan dia berharap menemukan buaya itu akan memberi penjelasan akhir bagi istri Satterlee.
"Sekarang setelah kami menemukan buaya itu, setidaknya dia bisa mendapatkan sertifikat kematian," kata Vitter, menurut Reuters.
Buaya biasanya tidak menyerang manusia kecuali makanan yang mereka simpan dipindahkan, seperti yang dapat terjadi selama badai besar.
Ada beberapa faktor yang menyebabnya buaya menyerang manusia menurut BKSDA.
Melalui Kepala BKSDA SKW I Berau, Dheny Mardiono, menjelaskan ada beberapa faktor pada satwa liar termasuk buaya yang menyebabkan satwa tersebut menjadi agresif.
Dilansir dari Tribun Kaltim,diantaranya satwa tersebut merasa terdesak dan terancam.
Dheny melanjutkan, bisa jadi satwa tersebut merasa terganggu, merasa lapar ataupun memiliki sifat yang tidak normal, sehingga dapat menyerang pihak manusia.