Buka hanya kesulitan untuk berbicara, namun Imas juga mengalami kendala saat berbicara lantaran penyakit stroke yang diidap.
Imas menceritakan tentang kisahnya yang sampai digendong oleh petugas menuju ruang tes.
"Saya kaget, sakit pas itu lagi jalan.
Kaki saya sakit, jadi lama mungkin ya. Jadi langsung dibantu, digendong pengawas ke ruangan tes," imbuh dia.
"Engga tau bisa ramai gitu, ada juga dari mana gitu, ada yang video call saya," ucapnya.
Berdasarkan pengakuan Imas, ia telah menjadi guru honorer sejak 2004 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru.
Selama beberapa kali Imas pernah menjadi wali kelas serta mengajar semua mata pelajaran kecuali olahraga.
Semangatnya mengikuti seleksi PPPK karena ingin meraih cita-cita masa remajanya untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS).
"Sudah sekitar 6 atau 7 kali, lupa aku.
Intinya dari 2013 tiap ada tes guru PNS saya ikut tapi belum rezekinya sampai tahun ini ikutan tapi kan namanya seleksi PPPK ya," katanya.
Lantas Imas berharap untuk seleksi PPPK 2021 ini ia bisa lolos dan diterima menjadi pegawai pemerintah meskipun tak seperti PNS.