Padahal, Jurnee telah dibawa ke penata rambut agar dipotong asimetris untuk menyamarkan perbedaan panjangnya.
Hoffmeyer awalnya mengira bahwa anak lain yang melakukannya, tetapi Jurnee bilang itu perbuatan seorang guru.
"Guru memotong rambutnya untuk meratakannya," katanya kepada AP.
Gugatan itu diajukan di pengadilan federal Michigan barat terhadap Sekolah Umum Mount Pleasant dan dua staf pengajar, MLive.com melaporkan.
Tak hanya melanggar hak konstitusional anak, gugatan itu juga menuduh diskriminasi rasial, intimidasi etnis, penderitaan emosional yang disengaja, dan pemaksaan.
Distrik "gagal melatih, memantau, mengarahkan, mendisiplinkan, dan mengawasi karyawan mereka dengan benar
dan mengetahui atau seharusnya mengetahui bahwa karyawan akan terlibat dalam perilaku yang dikeluhkan karena pelatihan, kebiasaan, prosedur,
dan kebijakan yang tidak tepat, serta kurangnya disiplin yang ada untuk karyawan," kata gugatan itu.
Belum ada tanggapan resmi yang diajukan oleh para terdakwa dan juga belum ada komentar publik dari distrik sekolah saat berita ini diunggah.
Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, aksi orang tua tuntut sekolah juga pernah terjadi di Jakarta Selatan.
Seorang ibu menuntut SMA Kolese Gozaga lantaran sang anak dinyatakan tak naik kelas.