Sebagai bentuk duka cita, ratusan nakes itu melakukan aksi bakar 1000 lilin.
Kegiatan itu dilakukan sepanjang jalan Protokol di Kota Oksibil Pegunungan Bintang. Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito ketika dikonfirmasi membenarkan hal itu.
“Iya ada aksi bakar 1000 lilin dari rekan seprofesi korban,” jelasnya melalui pesan singkat seperti yang dikutip melalui Sripoku.com.
Cahyo menjelaskan selain pernyataan sikap, ratusan nakes itu pun memasang bendera hitam sebagai tanda duka mendalam.
“Pemasangan bendera hitam sebagai tanda duka yang mendalam atas gugurnya rekan sejawat Nakes dalam tugas pengabdian pelayanan kesehatan di Distrik Kiwirok,” bebernya.
Aksi Damai Long March berakhir di halaman Polres Pegunungan Bintang dilaksanakan dengan doa bersama para Nakes dan tokoh agama serta Kapolres dan para personel Polres Pegunungan Bintang.
Para Nakes prihatin dan menyesalkan aksi kekerasan yg dialami para Nakes di Distrik Kiwirok.
Dengan ditariknya Nakes di Distrik Distrik DAN kampung Kampung maka pelayanan kesehatan ke masyarakat secara otomatis berhenti tapi jangan salahkan para Nakes krn ini bukan kehendak para Nakes
Para Nakes hadir dan melayani di Kab Pegunungan Bintang bukan untuk membunuh apalagi dibunuh
Diketahui pada Senin 13 September 2021 lalu, terjadi penyerangan dan pembakaran oleh KKB di Distrik Kiwirok.
Dalam aksi itu menyebabkan korban beberapa Nakes dalam hal ini Dokter, Mantri dan Perawat.