“Itu yang kami persilakan ke teman-teman lembaga penyiaran atau teman televisi melakukan.
Termasuk juga yang seringkali dilakukan teman-teman televisi agar tidak berdampak atau mungkin disanksi KPI, teman-teman lembaga penyiaran sendiri yang melakukan blur,” lanjut Mulyo.
Dijelaskan oleh Mulyo, ada sejumlah stasiun televisi yang telah berkomitmen untuk tak lagi menampilkan sang penyanyi dangdut.
Bahkan lantaran telah menampilkan Saipul Jamil, ada beberapa media yang menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial.
“Ada yang sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di media sosial. Ini bentuk respons yang sangat kami hargai,” ucap Mulyo.
Mulyo berujar, sejumlah lembaga penyiaran juga telah menghubungi KPI untuk menyatakan komitmen terkait keputusan untuk tak menampilkan Saipul Jamil.
Komunikasi tersebut dilakukan baik secara lisan maupun tulisan.
"Teman-teman lembaga penyiaran yang lain sudah menyampaikan secara lisan dan WhatsApp tentang yang sudah disampaikan bahwa berkomitmen dengan apa yang kami kirimkan, sangat memahami keinginan publik agar hal seperti ini tidak terulang kembali,” tutur Mulyo.
Sementara itu dilansir dari TribunPontianak.co.id, KPI sebelumnya telah meminta maaf atas pernyataan Ketua KPI Agung Suprio lantaran mengizinkan Saipul Jamil untuk tampil di televisi untuk edukasi.
Agus Suprio menyampaikan pernyataan kontroversi tersebut saat dirinya menjadi narasumber di podcast YouTube Deddy Corbuzier pada, Kamis (9/9/2021).
Mulyo Hadi mengakui memang penggunaan diksi Agung Suprio tidak tepat.