"Jadi, sebuah hal yang aneh juga kalau melihat kondisi burung-burung seperti itu (berjatuhan).
Artinya, kita tidak tahu, (apa) jatuh langsung, kita juga tidak tahu. Ini baru pertama yang saya ketahui," terangnya.
Pihak BKSDA Bali akan menerjunkan tim untuk melakukan identifikasi guna mengetahui penyebab hal ini.
"Mungkin dengan sebab-sebab lain yang kita tidak ketahui sebelumnya.
Nanti mungkin teman-teman akan mencoba ke lapangan untuk melihat kondisi dan keadaan yang terjadi di lapangan," kata dia, Kamis.
Prawono menduga bahwa ratusan burung burung pipit tersebut bisa jatuh lantaran kejadian alam salah satunya kandungan asam yang cukup tinggi.
Akan tetapi ia belum dapat memastikan penyeba utama peristiwa langka tersebut dapat terjadi.
"Tapi kalau kita bicara kondisi dan kejadian alam, bisa dikatakan mungkin waktu hujan itu mengandung asam yang cukup tinggi.
Sehingga mengakibatkan burung-burung berjatuhan, bisa saja seperti itu," kata Meruanto
Terkait dengan fenomena tersebut, belum lama ini juga dilaporkan adanya kejadian serupa di kawasan Britania Raya.
Dilansir melalui Kompas.com, sejumlah burung liar di Llanrwst dilaporkan mati dan berjatuhan secara tak lazim.