Namun, itu bukanlah gejala alam melainkan hasil buatan manusia yang ditimbulkan melalui pesawat.
Melansir dari Travel and Leisure, disebut dengan contrail atau condensation trail, sebenarnya itu merupakan jalur kondensasi yang terbentuk saat knalpot pesawat dalam kondisi panas yang menghantam suhu yang lebih dingin.
Biasanya contrail terjadi saat pesawat terbang di ketinggian 16.500 kaki atau sekitar 5.000 meter.
"Bila udara kering, contrails bisa menguap dalam hitungan detik atau menit, sementara kondisi yang lebih lembab bisa meninggalkan awan contrail yang berlama-lama di langit berjam-jam," kata Patrick Smith, penulis Cockpit Confidential.
GridPop.ID (*)