Tak hanya sebagai pramusaji, Ajeng juga berkesempatan menjadi pengasuh bayi dan bekerja di sebuah binatu.
Dari pekerjaan itu ia akhirnya bisa membeli sebuah smartphone dan mulai membuat akun media sosial mulai dari Facebook, Instagram, dan lainnya.
Setelah membuat akun media sosial, Ajeng mendapatkan pesan di akun instagramnya.
Pesan itu berisi bahwa Ajeng mirip sekali dengan keponakannya yang hilang. Setelah berbincang ternyata pengirim pesan adalah bibinya dari ayah kandung Ajeng.
Ajeng juga tidak mudah percaya pada saat itu, lalu dari pesan Instagram beralih kevideo call.
"Video callada bibi, ada nenek, pasti nangis pertama kali dikenalin saudara dari istri papa yang pertama," ujarnya.
Saatvideo calldengan sang bibi Ajeng selalu bertanya bagaimana keadaan ayahnya.
Tetapi selalu dijawab ayah sedang bekerja. Karena merasa terdesak, akhirnya bibinya jujur bahwa ayah Ajeng telah meninggal 4 tahun lalu.
“Sudah bertemu dengan nenek jadi sebelum pandemi nenek meninggal dunia. Nenek enggak ada, Ayah juga enggak ada,” kata dia.
Setelah bertemu dengan keluarga dari sang ayah, Ajeng mulai berniat mencari ibunya.
Dilansir dari Kompas.com,dengan media sosial Twitter ia mencoba membuat utas pada akhir 2019 hingga awal 2020.