Salah satu kasus kembar siam yang sempat menghebohkan publik terjadi pada 1989 silam.
Melansir pemberitaanGridPop (21/8/2021), kejadian unik bin ajaib itu dialami oleh sepasang bayi kembar siam yang diberi nama Yuliana dan Yuliani.
Kisah mereka bermula tahun 1987, saat kembar siam Yuliana-Yuliani, anak pasangan Tularji dan Hartini dari Tanjung Pinang, terlahir kembar siam dempet di kepala secara vertikal (kraniopagus).
Kembar Siam, Yuliana-Yuliani | Tribunnews
Pada usia 2 bulan 21 hari, kembar siam itu menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Seorang ahli bedah saraf RSCM, Padmasantjojo berhasil memisahkan selaput otak (duramater) yang berlekatan di kepala kedua bayi tersebut.
Operasi pada 21 Oktober 1987 itu jadi tonggak sejarah bidang kedokteran di Indonesia, khususnya bedah saraf.
Bagi Padmosantjojo, operasi Yuliana-Yuliani menjadi karya adiluhung (masterpiece) dalam kariernya sebagai dokter.
"Aku tak ingin karyaku rusak, mati karena mencret misalnya. Maka harus aku openi (rawat)," ujarnya kepada Kompas.com.
Tak hanya membiayai seluruh operasinya, Padmosanjojo juga menyewakan rumah untuk kedua orangtua Yuliana-Yuliani di Jakarta selama operasi dan pengobatan berlangsung.
Yuliana dan Yuliana, kembar siam yang berhasil dipisahkan oleh Prof Padmosantjojo 30 tahun lalu.